Translate

Selasa, 11 Februari 2014

MASYARAKAT PERKOTAAN dan MASYARAKAT PEDESAAN

PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”.
Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1.       Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2.      Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3.     Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4.    Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
-          konflik
-          kontraversi
-          kompetisi
Salah satu konflik yang sering terjadi dalam masyarakat pedesaan adalah konflik etnis yang terjadi di poso. Konflik ini bermula dengan  kerusuhan dan saling serang antara desa Nasrani dan desa Islam. Menurut data Polri, kerusuhan tersebut memakan korban 137 orang meninggal, sedangkan menurut militer 237 orang meninggal, 27 luka-luka, puluhan rumah rusak dan dibakar, 1 bus dibom, beberapa gereja dirusak, dibakar, dan dibom.
Kerusuhan ini terjadi pada masa kepemimpinan Kapolri Rusdihardjo. Kapolri pun bergegas mengatasi kerusuhan ini, alhasil Polri pun berhasil menangkap 114 tersangka, 77 diantaranya membawa senjata tajam dan senjata api rakitan, selebihnya terlibat dalam kasus pembakaran, penjarahan, dan menghasut massa. Lalu mereka pun diajukan ke pengadilan untuk diproses secara hukum. Kemudian pada masa Kapolri Suroyo Bimantoro terjadi kerusuhan etnis di daerah Sampit dan Palangkaraya, Kalimantan Tengah. 
Saya menulis tentang konflik ini dengan tujuan agar pembaca bisa memahami bahwa di Indonesia punya banyak sekali agama, dan rasa toleransi sangat dibutuhkan agar tidak terjadi konflik seperti ini lagi di Indonesia. Setidaknya ada 5 agama yang ada di Indonesia ini sejak zaman kemerdekaan.
Meningkatkan rasa toleransi, menghormati, menghargai dalam beragama dan dalam hal apapun merupakan solusi untuk meningkatkan rasa kerukunan, persaudaraan, keamanan, dan kenyamanan untuk kehidupan yang lebih baik bagi ibu pertiwi.
Saya mengajak pembaca agar mari kita bersama-sama meningkatkan rasa toleransi dengan saling meghargai dan tidak mengganggu orang lain yang berbeda keyakinan dengan kita.
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1.       kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2.      orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
3.     Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
4.    pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
5.     kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
6.     interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
7.     pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
8.     perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

Salah satu konflik yang terjadi pada masyarakat perkotaan adalah konflik kepentingan antara KPK dan POLRI yang mengibaratkan Cicak itu adalah KPK dan Buaya adalah Polri. Kasus ini sangat menyita perhatian masyarakat pada waktu itu termasuk saya karena mebuat pihak istana termasuk presiden membuat tim independen yang disebut tim delapan dengan tujuan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada konflik tersebut. Kasus ini bermula saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyidikan dan pencekalan terhadap sejumlah pejabat PT Masaro Radiokom seperti Anggoro Widjojo (Direktur Utama), Anggodo Widjojo (Presiden Komisaris), David Angkowijaya (Direktur Keuangan) danPutronevo A. Prayugo (Direktur) (Direktur utama) dugaan korupsi dalam proyek pelabuhan Tanjung Api-api, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dan adanya aliran dana dari Anggoro Widjojo kepada Yusuf Erwin Faishal.
Setelah itu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledah ruang kerja Yusuf Erwin Faishal di gedung Masaro, Jl Talang Betutu 11-A, Kebon Melati, Tanah Abang, JAKARTA 10230 serta menyita sembilan dus yang berisikan dokumen-dokumen dan ikut melakukan penggeledahan terhadap sebuah di Pondok Indah yang diduga milik Angoro Wijaya (Anggoro Widjojo) (kemudian hari menurut pernyataan Anggodo Widjojo, rumah tersebut adalah rumah miliknya), Direktur Utama Masaro Radiokom di daerah Pondok Indah, ditemukan beberapa stempel palsu.
Tetapi Penggeledahan ini yang dipermasalahkan oleh Anggoro Widjojo pemilik PT Masaro Radiokom yang menilai bahwa tindakan KPK menggeledah telah di luar dari kewenangannya karena merasa bahwa PT Masaro Radiokom tidak tersangkut dengan Pelabuhan Tanjung Api-api, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Akhirnya kepolisian menyeldiki ketua KPK pada saat itu yaitu, Chandra M. Hamzah dan Bibit Samad Rianto, tetapi sebelum itu Anggodo Widjojo menyatakan bahwa menyerahkan sejumlah uang kepada dua pimpinan KPK tersebut.Setelah pemeriksaan itu, dua ketua KPK ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Saya menulis tentang konflik cicak buaya ini bertujuan agar pembaca mengetahui bahwa masyarakat perkotaan dengan intelektual yang lebih tinggi juga bias bersinggungan.Menurut saya dua organisasi ini butuh koordinasi yang lebih sering agar tidak terjadi lagi konflik seperti ini dan membuat aturan atau undang-undang agar lebih mengetahui tugas masing-masing.
Penulis mengajak pembaca agar tidak mengikuti perilaku para elit kita, seperti mengetahui tugas masing-masing, tidak saling menggangu dan saling menghargai atas tugasnya.
http://www.museum.polri.go.id/lantai2_gakkum_konflik-poso-sampit.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Konfrontasi_Cicak_dan_Buaya